Jika aku memejam,
karena ingin menepi gelisah,
yang tak kutahu sebabnya.
Akulah,
yang kemarin mencari-cari,
bagaimana ujung jalanku,
sambil menyerpih sepi;
Siapakah yang berbisik,
“nanti dan nanti” itu?
Yang membuat aku resah,
dan melelah?
Siapakah yang berkata,
“sekarang!” ,
dan “melangkahlah”?
Padahal sepiku menghujam,
dan resahku melenyap.
Tuhanku,
jangan ada namaMu di keluhku;
dan teguhkanlah aku.
Bukankah hanya kebaikan yang datang dariMu?
[yss/sept/2019]
Iklan